Selasa, 13 Juli 2010

Seledri

AIR REBUSAN DAUN SELEDRI

SEBAGAI PENURUN TEKANAN DARAH

By : Ika Rahmawati, S.Kep.Ns


Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik yang menetap lebih dari 140 mmHg atau tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Salah satu alternatif yang digunakan untuk mengatasi Hipertensi adalah dengan memberikan rebusan daun seledri. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai daun seledri. Biasanya daun seledri digunakan bumbu dan penambah aroma sedap dalam masakan. Selain digunakan sebagai penyedap rasa dalam masakan, ternyata daun seledri juga berkhasiat dalam menurunkan tekanan darah.

Pengobatan hipertensi merupakan pengobatan seumur hidup, yaitu penatalaksanaan farmakologis yang dalam penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya, karena perubahan yang terjadi pada pengaturan tekanan darah sehingga beresiko langsung pada jantung. Adapun terapi lainnya yaitu terapi non farmakologis atau terapi komplementer, yang bertujuan bukan sebagai pengganti pengobatan farmakologis, melainkan sebagai upaya pelengkap yang bisa mempercepat proses penyembuhan.

Dewasa ini banyak orang mananggulangi penyakit hipertensi dengan mengkonsumsi obat – obatan kimia, tujuannya adalah menurunkan tekanan darah, obat tersebut banyak sekali menimbulkan efek samping yang merugikan, selain itu biaya yang dikeluarkan lebih banyak / lebih mahal, cara mendapatkannya harus pergi ke apotek terlebih dahulu. Ada tanaman obat – obatan yang berkasiat untuk menurunkan takanan darah, tanaman tersebut mudah cara mendapatkannya, tidak perlu mengeluarkan banyak biaya, mudah cara membuatnya, tidak mempunyai efek samping, dan mudah untuk menanamnya sendiri. Tanaman tersebut adalah seledri ( Apium Graveolens L ).

Untuk menggunakannya diperlukan seledri utuh sebanyak 16 batang. Semuanya dicuci dan direbus dengan air bersih sebanyak 2 gelas minum. Rebuslah hingga tinggal 3/4-nya. Hasil rebusan tersebut diminum sebayak 2 kali sehari.

KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Apium
Spesies : Apium graveolens L.

NAMA DAERAH
Di Sunda terkenal terkenal dengan nama saladri dan di Jawa terkenal dengan nama seledri

MORFOLOGI TANAMAN
Batang : Tidak berkayu, beralus, beruas, bercabang, tegak, hijau pucat.
Daun : Tipis majemuk, daun muda melebar atau meluas dari dasar, hijau mengkilat, segmen dengan hijau pucat, tangkai di semua atau kebayakan daun merupakan sarung.
Daun bunga: Putih kehijauan atau putih kekuningan ½ -3/4 mm panjangnya.
Bunga : Tunggal, dengan tangkai yang jelas, sisi kelopak yang tersembunyi, daun bunga putih kehijauan atau merah jambu pucat dengan ujung yang bengkok. Bunga betina majemuk yang jelas,tidak bertangkai atau bertangkai pendek, sering mempunyai daun berhadapan atau berbatasan dengan tirai bunga.
Tirai bunga : Tidak bertangkai atau dengan tangkai bunga tidak lebih dari 2 cm panjangnya.
Buah : Panjangnya sekitar 3 mm, batang angular, berlekuk, sangat aromatik.
Akar : Tebal

HABITAT DAN PENYEBARAN
Berasal dari Eropa Selatan, sekarang ada dimana-mana banyak ditanam orang untuk diambil daun, akar, dan buahnya.

KANDUNGAN KIMIA
Seluruh herba seledri yang mengandung saponin, flavonoid, politenon, isoquersetin, dan umbelliferon, belerang, kalsium, fosfor, zat besi, vit A, B1, dan C. Juga mengandung mannite, inosite, asparagine, glutamine, choline, linamarose. Kandungan asam-asam dalam minyak atsiri pada biji antara lain : asam-asam resin, asam-asam lemak terutama palmitat, oleat, linoleat, dan petroselinat. Senyawa kumarin lain ditemukan dalam biji, yaitu bergapten, seselin, isomperatorin, osthenol, dan isopimpinelin (Sudarsono dkk., 1996).

Daftar Pustaka
Sudarsono, Pudjoanto, A., Gunawan, D., Wahyuono, S., Donatus, I. A., Drajad, M., Wibowo, S., dan Ngatidjan (1996). Tumbuhan Obat, Hasil Penelitian, Sifat-sifat dan Penggunaan,  Pusat Penelitian Obat Tradisional, UGM, Yogyakarta.

Muhlisah, Fauziah & Hening, Sapta (2003). Sayur dan bumbu dapur berkhasiat obat. Jakarta : Penebar Swadaya

Winarto, W.P. (2004). Memanfaatkan Bumbu dapur untuk mengatasi aneka penyakit. Jakarta : Agromedia Pustaka

Wiryodagdo, Sudjaswadi & Sitanggang (2008) . Tanaman obat untuk penyakit jantung, Darah tinggi, dan kholesterol . Jakarta : Agromedia Pustaka